Kalau ditanya apa dosa yang pertama kali dilakukan makhluk terhadap Tuhannya dan siapa makhluk Tuhan tersebut? Jawabnya adalah: dosa yang pertama kali terjadi adalah kesombongan dan pelakunya adalah Iblis.
Ketidaktundukan Iblis terhadap perintah Allah karena merasa diri lebih sempurna inilah yang sering kita sebut SOMBONG. Akibat dari kesombongannya tersebut Allah menurunkan laknatnya hingga akhir zaman, pada diri Iblis dan segala keturunannya. Padahal sebelum ada perintah untuk tunduk pada Adam, Iblis adalah sosok yang sangat patuh dan tunduk pada Allah, beliau selalu bertasbih dan memuji Allah.
Ia merasa dendam dan iri kepada Adam dan seluruh keturunannya. Perasaan dendam dan iri adalah buah dari rasa sombong. Tidak akan ada dendam dan iri apabila kesobombongan tidak ada.
Mungkin karena inilah maka wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Muhammad SAW berbunyi Iqra’ yang artinya baca; Sebuah kosa kata yang sangat berkaitan dengan hal-hal yang bersifat pengetahuan.
Sementara itu, di saat ini, kehidupan yang berideologikan fisik dan materi semakin tubuh subur sampai ke wilayah paling pelosok di dunia ini. Segala sesuatu diukur dari fisik materi saja. Ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Orang yang punya keluasan ilmu pengetahuan dan mempunyai sifat jujur belum tentu memperoleh akses kehidupan dengan mudah, sebaliknya, orang yang tidak jujur tetapi punya kekuatan fisik dan materi akan sangat mudah memperoleh akses kehidupan bahkan difasilitasi.Yang lebih tragis lagi, adalah ketika manusia menjual kedaulatannya dengan harga yang sangat murah-demi materil. Kejadian seperti ini biasa terjadi pada momen pemilu dan sebagainya.
Setidak-tidaknya ada tiga poin penting dari uraian kisah penciptaan khalifah pertama; yaitu:
1. Penghormatan terhadap ilmu pengetahuan.
Allah akan mengangkat beberapa derajat orang yang berilmu pengetahuan. Ini yang dijanjikan Allah. Oleh sebab itu keinginan untuk menjadi orang yang haus akan ilmu pengetahuan dan terus tanpa henti-henti mengejar ilmu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dan dengan ini pula Islam akan kembali menjadi agama yang berjaya, agama yang Rahmatan lil ‘alamin. Semoga…
2. Merasa diri lebih hebat (sombong)
Perbuatan sombong kalau ditelusuri secara mendalam pada dasarnya muncul karena adanya upaa untuk menutupi kekurangan diri, merasa malu kalau kekurangannya diketahui orang.
3. Kehidupan yang materialistis
Dalam filsafat ada suatu istilah yang berkaitan dengan poin ke 3 ini yaitu “reifikasi”; segala sesuatu yang diukur dengan materi.
Jadi, kalau iblis membandingkan dirinya secara materi kepada Adam, maka ia disebut “Iblis yang reifikatif”
Iblis-reifikatif dan manusia-reifkatif adalah identik, kedua-duanya akan membuat kualitas kehidupan manusia semakin jauh dari idealitanya. Tapi kalau kita menjadikan materi bukan sebagai alat ukur tapi “sarana” mudah-mudahan kehidupan ideal akan kita dapatkan, terutama kehidupan di akhirat kelak
0 komentar:
Posting Komentar